-->

-- Bandung Amanah Tours and Transport --

<b>-- Bandung Amanah Tours and Transport --</b>
Terima Kasih Atas Kepercayaan Anda Selama Ini

-- ALL ABOUT BANDUNG CITY--

<b>-- ALL ABOUT BANDUNG CITY--</b>
Welcome To Bandung

Sabtu, Oktober 03, 2015

Bandung Herritage - cerita kisah tragis dan sejarah Villa Isola Bandung

 villa ISOLA
ISOLA

          Cerita kisah tragis dan sejarah Villa Isola Bandung                                                                        

Sebuah cerita menarik apabila kita menemukan sebuah bangunan yang filosofi yang dalam. Sebuah bangunan dengan filosofi pasti akan bertahan dibanding bangunan yang tidak memiliki filosofi. Salah satu bangunan yang memiliki filosofi dan akan saya angkat kali ini adalah Villa Isola. Kenapa harus Villa Isola? Alasan itu karena saya seperti Villa Isola dan saya selesai ngaleut UPI.
Villa Isola dari Udara
Villa Isola dari Udara
Villa Isola berasal dari kata isolation yang berarti mengasingkan diri. Villa yang berada di perbatasan Bandung dan Lembang ini merupakan tempat pas untuk mengasingkan diri dari dunia. Kenapa tidak? Jika kita kembali ke tahun 1930-an, kita akan melihat Villa Isola layak istana megah dan agung dimana hanya ada hutan yang berada di sekelilingnya.
Villa Isola
Villa Isola 1934
Villa Isola tahun 2014
Villa Isola tahun 2014
Dengan dana f. 500.000 yang berasal dari Jepang dan jasa arsitek C.P Wolff Schoemaker, Villa Isola yang dibangun Oktober 1932 selesai pada Maret 1933. Villa Isola ini dibangun dengan jasa biro arsitek AIA yang bertempat di Batavia. Seperti bangunan karya C.P Wolff Schoemaker, Villa Isola dibangun dengan gaya Art Deco. Sedikit kisah unik dari C.P. Wolff Schoemaker mengenai pembuatan Villa Isola ini. C.P Wolff Schoemaker adalah seorang arsitek Hindia Belanda yang selalu menempatkan ornamen pribumi di setiap bangunannya. Nah, C.P Wolff Schoemaker membangun Villa Isola dengan mengambil filosofi jawa yaitu setiap bangunan memiliki orientasi ke utara dan selatan. Jika menghadap ke utara, Villa Isola akan menghadap ke Gunung Tangkuban Perahu. Jika menghadap ke selatan, Villa Isola akan menghadap ke Bandung dan Pegunungan Malabar. Selain itu, C.P Wolff Schoemaker menggunakan ciri khas bangunan candi Jawa Timur di Villa Isola dengan bentuk melingkar dan berundak – undak.
Bagian Dalam Villa Isola Tempo Dulu
Bagian Dalam Villa Isola Tempo Dulu
Tulisan Bumi Siliwangi di Villa Isola
Tulisan Bumi Siliwangi di Villa Isola
Mengenai bagian dalam Villa Isola. Kita akan menemukan bahwa Villa Isola memiliki 3 lantai. Lantai pertama merupakan pintu masuk Villa Isola yang dihias dengan tulisan “M’ Isolo E Vivo” (Aku mengasingkan diri dan bertahan hidup) dimana sekarang telah berganti menjadi Bumi Siliwangi. Saat kita ke lantai 2, kita akan menemukan beberapa ruangan yaitu kamar tidur pemilik villa yang menghadap ke selatan (gambar 5), ruangan kerja (gambar 3), ruang keluarga (gambar 2), dan ruang makan (gambar 7). Lantai 3 di Villa Isola merupakan guest house serta entertainment room dimana memiliki bar. Villa Isola juga memiliki beberapa ruangan yang termasuk canggih di masa itu seperti ruangan yang memiliki audio visual layak di bioskop, sport hall yang memiliki meja billiar, dan ruang penyimpanan anggur di ruangan bawah tanah. Beberapa ruangan di Villa Isola kini telah berubah fungsi menjadi kantor serta ruang penyimpanan arsip.
Patung yang berada di taman belakang Villa Isola
Patung di bagian belakang Villa


Bagian belakang Villa Isola
Bagian belakang Villa Isola
Taman Belakang Villa Isola
Taman Belakang Villa Isola
Setelah berbicara bagian dalam serta luar Villa Isola, kita jangan melupakan taman Villa Isola. Taman Villa Isola berada di selatan dan utara Villa Isola dan memiliki tanaman – tanaman hias yang menarik serta kolam dengan patung yang indah. Terdapat satu patung yang masih ada di Taman Villa Isola bagian utara. Patung tersebut adalah patung 3 dewi. Taman Villa Isola bagian utara dihiasi dengan kebun buah – buahan (Orchard) dimana sering kita merasakan suasana eropa di taman tersebut. Jika kita melihat Taman Villa Isola bagian selatan, kita akan melihat tangga – tangga melengkung yang memunculkan suasana ombak dimana Villa Isola layak kapal pesiar yang terapung diatas lautan.
Plakat dalam Villa Isola
Plakat dalam Villa Isola
Mengenai kepemilikan Villa Isola dari masa ke masa merupakan cerita menarik. Villa Isola pada awalnya dimiliki oleh salah satu raja koran Hindia Belanda bernama Dominique Willem Barretty. Beliau yang merupakan pemilik pertama Villa Isola hingga tahun 1934 hanya bisa menikmati Villa Isola hanya setahun. Beliau meninggal karena kecelakaan pesawat. Setelah kematian raja koran Hindia Belanda, Savoy Homann membeli Villa Isola dan menjadikan bagian dari hotel Savoy Homann. Saat perjanjian Linggarjati, Villa Isola pernah menjadi tempat tinggal sementara Jendral Hitoshi Imamura. Kemudian setelah Jepang terlihat melemah di Hindia Belanda, para pemuda memakai Isola sebagai tempat pertemuan pemuda dari seluruh jawa yang berlangsung tanggal 18 Juli 1945. Pada tahun 1954, Villa Isola beserta lahannya dibeli oleh pemerintah dengan harga Rp 1.500.000. Villa Isola serta lahannya dijadikan kampus yang sekarang bernama Universitas Pendidikan Indonesia.
Danau dan Villa Isola
Danau dan Villa Isola
Taman Villa Isola yang asri
Taman Villa Isola yang asri
Diakhir tulisan ini, saya akan menulis beberapa kejadian terkini mengenai Villa Isola (23 Februari 2014). Bangunan Villa Isola masih sama seperti awal pembangunannya. Beberapa bagian dalam telah berubah fungsi serta beberapa meja serta kursi Villa Isola telah berganti menjadi meja serta kursi baru. Jika kita melihat ke taman di selatan dan utara Villa Isola, kita akan melihat banyak pohon – pohon besar serta kolam besar. Terlintas dalam pikiran saya bahwa suatu hari nanti Villa Isola masih ada hingga anak saya serta keturunan saya masih merasakan apa yang saya rasakan saat menulis, membahas, dan menelusuri Villa Isola.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
Comments
2 Comments
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post

Comment Facebook

 

Pidi Baiq